NEWS UPDATE : SITUS "PP NURUL MUSTHOFA" SEKARANG SUDAH BISA DI AKSES VIA APLIKASI ANDROID. TUNGGU UPDATE DARI KAMI. SECEPATNYA AKAN KAMI UNGGAH APK NYA UNTUK DI DOWNLOAD,,, TERIMA KASIH
INFO UPDATE
KLIK DI SINI !!
×

INFO UPDATE

  • SAMPLE ATAM 1
  • SAMPLE ATAM 2
  • SAMPLE ATAM 3

MUHAMMAD ATAMMUN NI'AM

Ruang khusus info, pengumuman dan pemberitahuan seputar Pondok Pesantren

NURUL MUSTHOFA
Pasir - Mijen - Demak

SEKIAN TERIMA KASIH

Wednesday, January 31, 2018

FILSAFAT JAWA

FILSAFAT PEWAYANGAN



Dakwah Para Wali


Di dalam berdakwah agama islam di tanah jawa para wali tidak meninggalkan kultur budaya yang ada di masyarakat tanah jawa. Kesenian berbagai macam bentuk yang ada di tanah jawa semua itu adalah sarana dakwah yang sangatlah berarti. Nilai-nilai filsafat kehidupan dan agama di tanamkan melalui seni dan budaya. Salah satu di antaranya adalah seni pewayangan.
Di dalam dunia pakeliran di kenal dgn istilah wayang purwo yang berarti owah-owahaning tiyang kuno. (sejarah masa lalu dari manusia)
Di dalam pagelaran wayang ada dalang (ngudal piwulang/ memberikan pelajaran) kelir sebagai simbol alam ini. Wayang yang terletak pada dua sisi menyiratkan tentang dua sisi kehidupan. Tempat tertancapnya wayang sebagai gambaran bumi yang kita pijak. Lampu yang terletak di atas belakang dalang sebagai simbol penerangan agama.

Tokoh Dalam Wayang


Dan nama tokoh dalam pewayangan jawa pun itu sebagai ajaran filsafat keagamaan. Kita ambil contoh dalam cerita Mahabarata.
Prabu Yudistira sebagai simbol rukun islam yang pertama dengan pusaka Jamus Kalimasada (kalimah syahadat).
Sifat Puntodewo yang ikhlas lego lilo lahir tumusing batin mencerminkan jiwa dan watak manusia yang memegang teguh syahadat.Ketauhidan yang kuat akan membuat manusia pasrah dan taat.
Bima/Werkudoro simbol rukun islam ke dua yaitu sholat. Di dalam sholat ketika membaca kalimat takbir (takbirotul ihrom) tiada yang lebih agung kecuali ALLAH. Dalam filsafat wayang jawa Bima tidak bisa berbahasa dengan halus (kromo inggil) itu sebagai gambaran orang yang sholat hanya menghadap ALLAH. Pusaka werkudoro adalah kuku ponconoko. Itu pun bentuk filsafat jawa kuku (kukuh) ponco (limo) noko (landep) yang puny arti "menowo pingin kukuh agamamu sholat limang wektu lakonono, Yekti bakal ijabah panyuwunanmu".

Dlm hadist di jelaskan:
الصلاة عماد الدين فمن أقامها فقد أقام الدين ومن تركها فقد هدم الدين

Arjuna sebagai simbol rukun islam puasa. Di gambarkan dalam pewayangan jawa Arjuna sebagai satria yang suka tirakat berpuasa yang dari hal tersebut banyak pusaka dan juga istri. Arjuna berasal dari kata bahasa arab yang berarti harapan. Dengan puasa kita mengharapkan ridho alloh. Puasa tidak di jelaskan tentang pahalanya.

Dalam hadist Qudsy di riwayatkan :
الصيام لي وأنا اجزى به
Nakula dan Sadewa sebagai "Satriyo Kembar Kemanikan" . Itu sebagai simbol rukun islam zakat dan haji yang kedua nya sama kedudukan nya... yaitu hanya bagi orang yang mampu menjalankan nya. Mampu dalam arti zakat yang dinamakan nishob dan dalam haji adalah biaya dan pengetahuan tentang ibadah haji. Namun dalam filsafat pewayangan umat islam tidak hanya menjalankan hal yang wajib. Maka di gambar kan Puntodewo punya anak yang bernama Poncowolo. Sebagai simbol orang yang sudah bersyahadat belum akan menjadi seorang muslim jika belum menjalankan sholat lima waktu. Bima punya anak Antareja dari bahasa arab (انت رجاء) yang punya arti orang yang sholat itu punya pengharapan di kehidupan yang akan datang dunia akhirat. Arjuna punya istri Dewi Dersonolo dari bahasa arab (درس نال) yang berarti membaca terus. Dengan makna ormrang yang puasa belum akan sempurna jika tidak membaca Al-Qur'an, Wiridan dll. Perkawinan tersebut menurunkan Wisanggeni dari bahasa arab (وسيع غني) yang berarti lapang dan kaya. Semua itu adalah filsafat walisongo jika manusia ingin punya keleluasaan dan kaya haruslah banyak puasa riyadhoh serta baca Al-Qur'an dan wiridan.

Tentu saja mengamalkan ibadah ajaran agama pasti penuh cobaan... walisongo menggambarkan godaan tersebut dengan Kurawa yang berjumlah 100 sebagai simbol sifat keburukan manusia. Di antaranya Duryudana (duro ing prayudan) yang berarti org yang picik licik dlm berjuang dan mementingkan diri sendiri dan golongan.
Dursasana (duro ing sasono) orang yang selalu bohong dimanapun dan demi kepentingan nya

Itulah sepenggal kecil dari ajaran filsafat agama lewat seni pewayangan yang di ajarkan oleh walisongo. Semoga kita bisa belajar dgn semua itu



BERANDA